Recently Published
Economic Empowerment for Women\u002DLed MSMEs in Rural Indonesia: Lessons from Indonesian CSOs Image
Report

Economic Empowerment for Women-Led MSMEs in Rural Indonesia: Lessons from Indonesian CSOs

Rekomendasi Kebijakan: Pengungkapan dan Pelaporan Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Bagi Perbankan Image
Rekomendasi Kebijakan: Pengungkapan dan Pelaporan Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Bagi Perbankan Image

Rekomendasi Kebijakan: Pengungkapan dan Pelaporan Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Bagi Perbankan

Policy Recommendations: Environmental, Social, And Governance Disclosure And Reporting For Banks Image
Policy Recommendations: Environmental, Social, And Governance Disclosure And Reporting For Banks Image

Policy Recommendations: Environmental, Social, And Governance Disclosure And Reporting For Banks

Reviewing Bank Sustainability Policies in Indonesia: Are They Serious Enough? Image
Reviewing Bank Sustainability Policies in Indonesia: Are They Serious Enough? Image

Reviewing Bank Sustainability Policies in Indonesia: Are They Serious Enough?

Wealth Tax to Fight Asymmetrical Distribution of Tax Burden Image
Wealth Tax to Fight Asymmetrical Distribution of Tax Burden Image

Wealth Tax to Fight Asymmetrical Distribution of Tax Burden

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in  Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Book

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Book

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks

PB 41 – Pasien Kanker di Indonesia Masih Menanggung Beban Biaya Out\u002Dof\u002Dpocket Image
Policy brief

PB 41 – Pasien Kanker di Indonesia Masih Menanggung Beban Biaya Out-of-pocket

Analysis of Tax Asymmetry and Potential Revenue from Wealth Tax in Indonesia, The Philippines and Vietnam Image
Report

Analysis of Tax Asymmetry and Potential Revenue from Wealth Tax in Indonesia, The Philippines and Vietnam

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in  Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in  Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Book

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks Image
Book

Integrating Human Rights Principles and Gender Aspects in Financial Sector: A Handbook for Banks

PB 41 – Pasien Kanker di Indonesia Masih Menanggung Beban Biaya Out\u002Dof\u002Dpocket Image
PB 41 – Pasien Kanker di Indonesia Masih Menanggung Beban Biaya Out\u002Dof\u002Dpocket Image
Policy brief

PB 41 – Pasien Kanker di Indonesia Masih Menanggung Beban Biaya Out-of-pocket

Analysis of Tax Asymmetry and Potential Revenue from Wealth Tax in Indonesia, The Philippines and Vietnam Image
Analysis of Tax Asymmetry and Potential Revenue from Wealth Tax in Indonesia, The Philippines and Vietnam Image
Report

Analysis of Tax Asymmetry and Potential Revenue from Wealth Tax in Indonesia, The Philippines and Vietnam

Most Viewed
Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) 2012\u002D2014 Image
Book

Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) 2012-2014

Laporan penghitungan IKM Indonesia ini berisi penghitungan nilai IKM pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Sumber data utama yang kami gunakan adalah Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) BPS dari tahun 2012-2014. Khusus untuk tahun 2014, kami hanya mendapatkan data sampai triwulan pertama. Dengan besaran sampel Susenas lebih kurang 300.000 rumah tangga di seluruh provinsi maka kami yakin ini sangat mencerminkan kondisi riil. Beberapa temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa daerah yang angka kemiskinan moneternya tinggi, tetapi angka kemiskinan multidimensinya rendah, begitu pula sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa melihat kemiskinan hanya dari sisi pendapatan atau konsumsi saja tidak cukup dan IKM, sekali lagi, dapat dipakai sebagai "supplemen" perhitungan kemiskinan moneter. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemiskinan pada beberapa daerah sebagian besar terpusat di daerah perdesaan, yang menunjukkan bahwa perlunya pembangunan yang menyeluruh, termasuk di daerah perdesaan. Untuk lebih lengkapnya, silakan unduh laporan berikut ini.
Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia Image
Policy analysis

Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia

Tujuan dari penyusunan Policy Paper ini adalah: a. Menganalisis kondisi terkini dari AKI, AKB dan AKABA di Indonesia. b. Menganalisis persoalan – persoalan yang terkait dengan AKI, AKB dan AKABA di Indonesia. c. Memahami bagaimana beberapa negara sukses dalam menurunkan AKI, AKB dan AKABA dengan kebijakan yang inovatif. d. Menganalisis kebijakan – kebijakan di beberapa daerah yang sukses dalam menurunkan AKI, AKB dan AKABA. e. Menyusun arah dan strategi kebijakan dalam menurunkan AKI, AKB dan AKABA di Indonesia.
Multidimensional Poverty Index (MPI): Konsep dan Pengukurannya di Indonesia Image
Working paper

Multidimensional Poverty Index (MPI): Konsep dan Pengukurannya di Indonesia

PRAKARSA Working Paper 01 \u002D Multidimensional Poverty and the Risk of COVID\u002D19 in Indonesia  Image
Working paper

PRAKARSA Working Paper 01 - Multidimensional Poverty and the Risk of COVID-19 in Indonesia

Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak: Pembelajaran dari Nepal dan Sri Langka Image
Report

Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak: Pembelajaran dari Nepal dan Sri Langka

Multidimensional Poverty Index (MPI): Konsep dan Pengukurannya di Indonesia Image
Multidimensional Poverty Index (MPI): Konsep dan Pengukurannya di Indonesia Image
Working paper

Multidimensional Poverty Index (MPI): Konsep dan Pengukurannya di Indonesia

PRAKARSA Working Paper 01 \u002D Multidimensional Poverty and the Risk of COVID\u002D19 in Indonesia  Image
PRAKARSA Working Paper 01 \u002D Multidimensional Poverty and the Risk of COVID\u002D19 in Indonesia  Image
Working paper

PRAKARSA Working Paper 01 - Multidimensional Poverty and the Risk of COVID-19 in Indonesia

Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak: Pembelajaran dari Nepal dan Sri Langka Image
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak: Pembelajaran dari Nepal dan Sri Langka Image
Report

Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak: Pembelajaran dari Nepal dan Sri Langka

Gerakan Sosial: Wahana Civil Society Bagi Demokratisasi Image
Gerakan Sosial: Wahana Civil Society Bagi Demokratisasi Image
Book

Gerakan Sosial: Wahana Civil Society Bagi Demokratisasi

Mimpi Negara Kesejahteraan Image
Mimpi Negara Kesejahteraan Image
Book

Mimpi Negara Kesejahteraan

Omnibus Law on Taxation: Winning or Losing Image
Omnibus Law on Taxation: Winning or Losing Image
Policy brief

Omnibus Law on Taxation: Winning or Losing

Suggested For You
Anggaran Pro Rakyat Miskin: Panduan Untuk Jurnalis Image
Book

Anggaran Pro Rakyat Miskin: Panduan Untuk Jurnalis

Sebuah berita di media membuat rasa kemanusiaan menjerit. Seorang ibu yang hamil tujuh bulan dan anaknya yang berusia 5 tahun ditemukan meninggal di Makassar. Mereka tewas mengenaskan bukan karena penyakit. Empat hari tidak makan membuat mereka mati kelaparan. Seketika itu juga, gegerlah republik. Pedih sekali membaca berita itu. Rasa mencekam dan nurani terkoyak dirasakan segenap penjuru negeri ini. Berita kematian yang mengenaskan itu hanyalah sekelumit kabar sedih yang disuarakan media. Sebenarnya, masih banyak penderitaan rakyat miskin yang terjadi sehari-hari dan menyayat hati, namun tak terkabarkan serta membisu. Tiba-tiba kita tersadarkan, lalu dimana peran negara dan pemerintah? Mereka terlihat “tidak bermanfaat” disini. Mereka ternyata tidak bisa diandalkan untuk bersandar bagi rakyatnya yang mengalami penderitaan hebat. Lalu gugatan keras pun muncul, apakah konstitusi yang mengamanatkan “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara” hanya indah di tulisan, namun nihil pelaksanaan? Bebarengan dengan hal ini, ironisnya dengan bangga pemerintah mengabarkan kapasitas anggaran negara (APBN) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Seperti ditulis buku ini, selama 10 tahun terakhir sejak reformasi (1999-2009) anggaran naik hampir 5 kali lipat. Akan tetapi, persoalan kemiskinan terus tertinggal. Bila menggunakan ukuran kemiskinan Bank Dunia (US$ 2 paritas daya beli/hari atau hampir Rp 7.000/hari), hampir separuh penduduk Indonesia di bawah garis kemiskinan. Problem ini tetap saja tidak jauh beranjak dari tahun ke tahun. Hal konkret dan mendasar seperti kematian ibu dan bayi, terutama di kalangan miskin, masih terus menghantui kita. Bayi di Indonesia mempunyai kemungkinan meninggal tiga kali lipat bila dibandingkan Vietnam. Kondisi kematian ibu dan bayi di Indonesia kini termasuk terburuk di Asia Tenggara. Polio justru menyeruak kembali di era reformasi tahun 2005, pertama kalinya sejak tahun 1996. Pertanyaan mendasar terhadap dunia jurnalistik terkait kasus ini, apakah jurnalisme kita hanya sekedar mengabarkan terus-menerus adanya “kebakaran” ? Atau, terlibat aktif juga disamping mengabarkan adanya “kebakaran”, namun juga mencegah dan mengupayakan supaya tidak terjadi lagi? Sederhananya, berita bukan hanya bernuansa jeritan sosial (protesta), namun juga aktif sekaligus mengurai persoalan dan membuka wacana untuk penyelesaian persoalan supaya lebih terlembaga (propuesta) agar persoalan tidak terulang. Semangat propuesta inilah yang diusung secara bersemangat oleh buku ini terkait dengan anggaran pro-kaum miskin (pro poor). Bagaimana mungkin anggaran yang naik berlipat-lipat, namun problem kemiskinan kemiskinan tak menunjukkan penurunan yang signifikan. Anggaran bagaimanapun juga adalah sumber daya yang sifatnya terbatas maka ia menjadi rebutan. Alokasi anggaran adalah salah satu wujud konkret dari adanya prioritas kebijakan (policy priorities). Seperti biasa, penentuan prioritas kebijakan dalam pemerintahan (pusat maupun daerah) merupakan benturan dan kompromi dari berbagai kepentingan. Warganegara, terutama kaum miskin, mempunyai pengaruh paling lemah dalam wacana memperebutkan policy priorities yang diwujudkan dalam alokasi anggaran. Disamping itu, diskursus anggaran masih terasa sangat elit (DPR/D dan pemerintah) atau didominasi kalangan tertentu saja (terutama ekonom). Padahal, warganegara (citizen) sebenarnya sangat berkepentingan dengan alokasi anggaran dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Pelayanan kesehatan buruk, jalan rusak dan becek, irigasi mengering, harga pangan pokok melambung, banjir, kemacetan, kemiskinan, kelaparan, dan lain-lain, adalah hal yang sangat berkaitan dengan anggaran. Tak mengherankan akibat pengetahuan dan akses yang terbatas, kepentingan warganegara (terutama kaum miskin) digilas oleh kepentingan yang jauh lebih dominan dalam menentukan kebijakan (dominant players). Inilah yang kita jumpai pada saat ini, bagaimana anggaran untuk birokrasi jauh lebih mendominasi dari pada pembiayaan pembangunan atau, membangun gedung parlemen megah dengan fasilitas mewah yang nilainya triliunan dianggap lebih penting dari pada mengurangi kemiskinan. Prasyarat membuka mata warganegara melalui media massa untuk berperan aktif dalam memperjuangkan hak anggaran (pro-kaum miskin), tentu juga mensyaratkan (minimal) pekerja media yang memahami persoalan anggaran. Buku ini mencoba untuk mengisi hal tersebut. Meski wacana anggaran sepertinya terkesan teknis-numerik, namun buku ini tidak ingin terjebak dalam hal itu. Memang persoalan teknis tentu tidak bisa dihindari, tapi buku ini juga menjangkau hal yang sifatnya substantif, filosofis dan etis sehingga tidak kering serta tetap enak dibaca. Akhirnya, saya mengucapkan profisiat dan selamat atas penerbitan buku ini. Terima kasih bagi penulis yang menyisihkan waktunya untuk menulis buku yang sangat penting ini dan juga kepada Yayasan TIFA atas dukungannya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Semoga buku ini bermanfaat khususnya bagi pekerja media (wartawan) dalam melakukan literasi anggaran bagi publik, terutama untuk memperjuangkan anggaran pro-kaum miskin dan mengembangkan emansipasi kewarganegaraan (citizenship) dalam hak anggaran.
Policy Brief 10 \u002D Illicit Cigarettes in Indonesia are Not the Problem the Tobacco Industry Claim it to be Image
Policy brief

Policy Brief 10 - Illicit Cigarettes in Indonesia are Not the Problem the Tobacco Industry Claim it to be

Policy Review 02 \u002D Rasio Pajak Rendah  Utang Makin Menumpuk  Image
Policy analysis

Policy Review 02 - Rasio Pajak Rendah Utang Makin Menumpuk

Policy Brief 10 \u002D Illicit Cigarettes in Indonesia are Not the Problem the Tobacco Industry Claim it to be Image
Policy Brief 10 \u002D Illicit Cigarettes in Indonesia are Not the Problem the Tobacco Industry Claim it to be Image
Policy brief

Policy Brief 10 - Illicit Cigarettes in Indonesia are Not the Problem the Tobacco Industry Claim it to be

Policy Review 02 \u002D Rasio Pajak Rendah  Utang Makin Menumpuk  Image
Policy Review 02 \u002D Rasio Pajak Rendah  Utang Makin Menumpuk  Image
Policy analysis

Policy Review 02 - Rasio Pajak Rendah Utang Makin Menumpuk

Policy brief

Policy Brief 16 - Long Road to Sustainable Finance in Indonesia

Policy Brief 16 \u002D Long Road to Sustainable Finance in Indonesia Image
Report

Akses Dan Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat Oleh Perempuan

Akses Dan Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat Oleh Perempuan Image
Report

The Illicit Cigarette Trade in Indonesia

The Illicit Cigarette Trade in Indonesia Image
Policy brief

Policy Brief 07 - Implementation Of e-Government in Indonesia, What Is Necessary?

Policy Brief 07 \u002D Implementation Of e\u002DGovernment in Indonesia, What Is Necessary? Image
Read more articles