Research paper // Perkumpulan PRAKARSA






Praktik Baik Pelatihan Vokasi di Indonesia: Studi Kasus Tiga Balai Latihan Kerja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Swasta
April 2019
Eka Afrina, Herni Ramdlaningrum, Pihri Buhaerah, Tedy Setiadi, Dia Mawesti

Metrics

  • Eye Icon 1241 views
  • Download Icon 1128 downloads
Metrics Icon 1241 views  //  1128 downloads
Praktik Baik Pelatihan Vokasi di Indonesia: Studi Kasus Tiga Balai Latihan Kerja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Swasta Image
Abstract

Ketersediaan lapangan kerja dan tenaga kerja terampil merupakan faktor terpenting dalam mengurangi ketimpangan di Indonesia. Hadirnya revolusi industri 4.0 dipandang Pemerintah Indonesia sebagai peluang untuk meningkatkan perekonomian negara. Namun tenaga kerja terampil yang tersedia belum mencukupi kebutuhan pasar kerja yang ada. Karena itu, peran Balai Latihan Kerja (BLK) sangat strategis dalam memastikan tersedianya tenaga kerja berkualitas melalui pelatihan vokasi. Agenda utamanya adalah menciptakan tenaga kerja dengan keterampilan mumpuni yang mampu mengakses kerja layak sehingga dapat memperbaiki standar hidup yang lebih baik. Akselerasi keterampilan angkatan kerja harus sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan peran dan mutu BLK yang tercermin dalam Roadmap Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2017-2025. Untuk mendukung hal tersebut, Perkumpulan Prakarsa berinisiatif melakukan penelitian mengenai praktik baik pelaksanaan pelatihan vokasi di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Centre for Vocational and Extention Service Training (CEVEST) Bekasi, Balai Latihan Kerja Daerah (BLKD) Kabupaten Bogor, dan Yayasan Teknik Samick Indonesia (YTSI) Cileungsi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus berdasarkan studi dokumen dan teknik snowball. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi praktik baik dalam kerangka model kemitraan BLK yang melibatkan multipihak terutama sektor swasta di daerah dan untuk menganalisis bagaimana praktik-praktik baik yang ada dapat mendorong kerja layak untuk anak muda dan perempuan dalam rangka pencapaian SDGs. Manfaat penelitian ini untuk mendukung perluasan akses dan mutu pelatihan vokasi di Indonesia agar bisa direplikasi oleh pemerintah kabupaten/kota lainnya di Indonesia dan untuk bahan advokasi kebijakan.

Full text
Show more arrow
 
More from this repository
Defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Mengapa dan Bagaimana Mengatasinya?
Defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Mengapa dan Bagaimana Mengatasinya? Image
🧐  Browse all from this repository

Metrics

  • Eye Icon 1241 views
  • Download Icon 1128 downloads
Metrics Icon 1241 views  //  1128 downloads