Policy analysis // Perkumpulan PRAKARSA






Policy Review 04 - Kegagalan Transformasi Ketenagakerjaan Perlindungan Sosial yang Mengecewakan
Temmuz 2013
Victoria Fanggidae, Ah Maftuchan, Wiko Saputra, Luhur Fajar Martha, B. Chelvi Yuliastuti + 1 more author

Metrics

  • Eye Icon 414 views
  • Download Icon 150 downloads
Metrics Icon 414 views  //  150 downloads
Policy Review 04 \u002D Kegagalan Transformasi Ketenagakerjaan Perlindungan Sosial yang Mengecewakan Image
Abstract

ualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif rendah dan tidak mampu menciptakan pekerjaan yang layak. Setengah pengangguran (underemployment) selalu meningkat setiap tahun dan jumlah tenaga kerja informal tetap saja melampaui tenaga kerja formal. Bahkan yang mengkhawatirkan, pada tahun 2013 tenaga kerja informal meningkat hampir satu juta orang, sesuatu yang tak pernah terjadi sejak 4 tahun sebelumnya. Kini jumlah tenaga kerja informal dan underemployment mencapai 103,2 juta orang atau hampir 2,2 kali lipat lebih besar dari tenaga kerja formal dengan kesejahteraan lebih rendah. Semboyan pembangunan pro job ternyata sangat jauh dari realitas karena yang terjadi justru kegagalan transformasi ketenagakerjaan.

Kegagalan tranformasi ketenagakerjaan diperparah minimnya perlindungan sosial (social protection) bagi tenaga kerja informal. Tingkat kepesertaan tenaga kerja informal terhadap program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) sangatlah mengecewakan karena baru mencapai 0,02%. Hal ini sangat jauh dibandingkan kepesertaan tenaga kerja formal yang mencapai 62,4%, meski capaian ini sebenarnya juga masih jauh dari menggembirakan. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan dimulai tahun depan (diawali Program Jaminan Sosial Kesehatan per 1 Januari 2014 dan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan per 1 Juli 2015 hingga) kini sangat jauh dari harapan.

Bila underemployment (ketenagakerjaan yang kurang layak) semakin membumbung dengan kerentanan tinggi dan transformasi ketenagakerjaan terus mengalami kegagalan, tak bisa disangkal lagi bahwa Indonesia akan mengalami jebakan negara pendapatan menengah (middle income trap). Mimpi menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi pun mesti dikubur. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini, diperlukan road map dan tindakan segera untuk melakukan transformasi ketenagakerjaan dan perlindungan sosial

Full text
Show more arrow
 
More from this repository
Inequality of Nucleus-Plasma Relation Between Smallholders and Palm Oil Companies in Central Sulawesi
Inequality of Nucleus\u002DPlasma Relation Between Smallholders and Palm Oil Companies in Central Sulawesi Image
🧐  Browse all from this repository

Metrics

  • Eye Icon 414 views
  • Download Icon 150 downloads
Metrics Icon 414 views  //  150 downloads